Rabu, 18 September 2013

BAB2 Skala Pengukuran


BAB 2
SKALA PENGUKURAN
Dua tipe skala pengukuran menurut gejala sosial yang diukur, yaitu:
1.      Skala pengukuran untuk mengukur prilaku susila dan kepribadian.
            Termasuk tipe ini adalah:
a.       skala sikap,
b.    skala moral,
c.     test karakter,
d.    skala partisipasi sosial.
2.                  Skala pengukuran untuk mengukur berbagai aspek budaya lain dan lingkungan sosial.
                        Termasuk tipe ini adalah:
a.       skala mengukur status sosial ekonomi,
b.      lembaga-lembaga swadaya masyarakat (sosial),
c.       kemasyarakatan,
d.      kondisi rumah tangga.
            Bentuk-bentuk skala sikap yang perlu diketahui dalam melakukan penelitian. Berbagai skala sikap yang sering digunakan ada 5 macam, yaitu:
1.      Skala Likert,
2.      Skala Guttman,
3.      Skala Diferensial Smantik,
4.      Rating Scala,
5.      Skala Thurstone

1.      SKALA LIKERT
Skala ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial.
Untuk mendapatkan jawaban harus dibuat instrumen (kuesioner) yang dihubungkan dengan bentuk pernyataan atau dukungan sikap yang diungkapkan dengan kata-kata sebagai berikut :
Contoh :
Pernyataan Positif :
Sangat Puas ( SP ) = 5
Puas ( P ) = 4
Cukup Puas ( CP) = 3
Kurang Puas (KP) = 2
Tidak Puas ( TP) = 1
Contoh Perhitungan Skala Likert
 Contoh menghitung skor pengumpulan data kualitatif : Misalnya : Menurut pendapat sdr. bagaimana Pelayanan administrasi yang dilaksanakan pada STMIK BJB saat ini : beri tanda silang pada jawaban yang menurut anda sesuai ? Sangat Puas ( SP ) = 5 Puas ( P ) = 4 Cukup Puas ( CP) = 3 Kurang Puas (KP) = 2 Tdk Puas ( TP) = 1
Dalam hubungan teknik pengumpulan data angket, intrumen tersebut disebarkan katakanlah kepada 20 orang mahasiswa secara acak sebagai responden. Rekapitulasi jawabannya adalah sbb : Menjawab SP = 2 orang Menjawab P = 4 orang Menjawab CP = 8 orang Menjawab KP = 5 orang Menjawab TP = 1 orang
Mengukur skor Jawaban tersebut dengan cara Jumlah skor untuk 2 org menjawab SP = 2 x 5 = 10 Jumlah skor untuk 4 org menjawab P = 4 x 4 = 16 Jumlah skor untuk 8 org menjawab CP = 8 x 3 = 24 Jumlah skor untuk 5 org menjawab KP = 5 x 2 = 10 Jumlah skor untuk 1 org menjawab TP = 1 x 1 = 1 ------------------------- TOTAL = 61 Jumlah skor ideal untuk item no.1 ( skor tertinggi ) = 5 x 20 = 100 ( SP)
Jumlah skor rendah no 5 ( skor terendah ) = 1 x 20 = 20 (TP)
61 %
0 20 % 60 % 100 %
Keterangan : Kriteria Interpretasi Skor
Angka 0 % - 20 % Sangat Lemah
Angka 21 % - 40 % Lemah
Angka 41 % - 60 % Cukup
Angka 61 % - 80 % Kuat
Angka 81 % - 100 % Sangat Kuat Jadi berdasarkan data yang diperoleh dari 20 responden, maka kecendrungan jawabannya adalah 61 / 100 x 100 % = 61 %. Hasil 61 % ini jika kita analisis termasuk kategori Kuat

2.      SKALA GUTTMAN
Skala Guttman merupakan skala kumulatif. Jika seseorang mengiyakan pertanyaan yang berbobot lebih berat, ia akan mengiyakan pertanyaan yang kurang berbobot. Dengan perkataan lain jika seseorang menyatakan tidak terhadap pernyataan sikap tertentu dari sederetan pernyataan itu, ia akan menyatakan lebih dari tidak terhadap pernyataan berikutnya. Jadi skala Guttman adalah skala yang digunakan untuk jawaban yang bersifat tegas ( jelas ) dan konsisten. Misalnya ; Ya atau Tidak ; Yakin atau Tidak Yakin ; Benar atau Salah ; positif – negatif ; pernah – belum pernah ; setuju atau tidak setuju dll.
Contoh pertanyaan : Yakin atau tidak, bahwa Mata Kuliah Statistik saya pasti lulus, semester ini?
•Yakin
•Tidak Pernahkan Atasan saudara mengajak makan bersama ?
•Pernah
•Tidak pernah
Selain itu skala Guttman disamping dapat dibuat bentuk pilihan ganda, bisa pula dibuat dalam bentuk checklist jawaban
Contoh :
Apakah kedua orang tua Sdr masih hidup ?
a. Ya ( 1 )
b. Tidak ( 2 )
Apakah Sdr. Sudah menikah ?
Sudah ( 1 )
Belum ( 2 )
3.      SKALA DIFERENSIAL SEMANTIK

TeknikPengukuraninidiperkenalkanolehCharles Osgood (1957) yang menekankanpadaaspeksemantiksebuahkata


KomponenSkala
-Stimulus berupakata(benda, orang, profesi, dsb)
-Responberupapasangankatasifat(adjective) yang membentukkontinumdenganduakutub(bipolar)
Keluaran
-Hasilpenskalaanberbentukprofil

Contoh skala
Stimulus

Respon Semantik Diferensial Terdiri Dari 3 Dimensi :

DIMENSI EVALUASI (BAIK –BURUK)
Penilaian subjek terkait dengan baik-buruknya topic stimulus yang disajikan. Termasuk juga didalamnya perasaan subjek (senang-marah) atau penilaian kualitas (cantik-jelek) (kasar-lembut) atau moral (bijak-jahat)
DIMENSI POTENSI (KUAT –LEMAH)
Penilaian mengenai kekuatan yang dikandung oleh stimulus. Penilaian ini memuat tentang kapasitas stimulus (tinggi-rendah), (besar-kecil), (dalam-dangkal), (berat-ringan)
DIMENSI AKTIVITAS (AKTIF –PASIF)
Penilaian mengenai muatan aktivitas yang dikandung stimulus, misalnya (cepat-lambat), (tenang-riuh), (acak-teratur)
Memilih Item Terbaik


AnalisisFaktor
-Bertujua nuntuk mengidentifikasi muatan factor pada skala
-Jika analisis factor sudahdilakukan, maka prosedur lainnya tidak dilakukan karena analisis factor sudah menghasilkan item terbaik untuk ditempatkan dalam skala (Azwar, 2005)
KorelasiItem-Total
-Bertujuan untuk melihat daya diskriminasi  item melalui korelasi antara item dengan skor total
-Batas korelasi item-total yang direkomendasika nadalah r-xy> 0,3
-Misalnya dari45 item dianalisis kemudiandipilih20 pasangan kata sifat yang memiliki korelasi item total   tertinggi(Azwar, 2005)

Memilih Item Terbaik
Contoh Analisis Faktor (1)
Contoh Analisis Faktor (2)


1.      RATING SCALE
Sering responden mempertanyakan arti dari pilihan mereka pada skala tersebut. Ada yang menggunakan 3 (tiga), 4 (empat), 5 (lima) atau lebih kategori tergantung pada pertanyaan.  Ada kalanya  perbedaan yang mungkin terjadi yang tidak diinginkan responden dalam arti kapasitas jawaban.
            Contoh:
1.      Apakah saudara setuju atau tidak setuju memperluas program ini ke daerah lainnya di Indonesia? (Centang salah satu)
(a)    Sangat setuju
(b)   Setuju
(c)    Cukup setuju
(d)   Kurang setuju
(e)    Sangat kurang setuju
2.      Bila di desa ini dibangun fasilitas umum menurut saudara apa yang penting. (Centang salah satu dari setiap butir berikut).
Dalam kasus perbedaan tertentu, gunakan skala penomoran mulai dari 0 atau 1 untuk beberapa penomoran, perhatikan contoh 2 di atas, ada 5 (lima) pilihan berseri (series) ingin mengungkapkan sikap; boleh juga dengan 4 (empat) pilihan berseri, yaitu: Sangat bagus, Bagus, Cukup, Kurang. Kadang kala ada juga sampai 10 (sepuluh) pilihan berseri, cuma akan kesulitan dalam hal memaknai angka-angka tersebut. Pada umumnya banyak dipakai 5 (lima) atau 4 (empat) pilihan berseri.

          Hal lain yang diperhatikan, apakah butir kuesioner memakai pilihan genap (4) atau ganjil (5). Kalau pilihan ganjil berarti  ada pilihan posisi netral (tengah) untuk responden, dan berbeda pada pilihan genap, responden dipaksa memilih salah satu sisi (arah pilihan posisitf atau negatif). Di bawah ini diberi beberapa contoh kategori tingkatan respon.
1) Kategori pilihan genap
Sangat tidak puas
Semua tidak dibantu
Kurang puas
Ada sedikit bantuan
Puas
Ada cukup bantuan
Sangat puas
Sangat membantu

2) Kategori pilihan ganjil
Sangat tidak suka
Sangat tidak setuju
Umumnya tidak suka
Beberapa tidak setuju
Tidak tentu
Tidak jelas
Umumnya suka
Beberapa setuju
Sangat suka
Sangat setuju
  
Lima kategori pilihan lebih lengkap, daripada empat kategori. Perlu diperhatikan keseimbangan pilihan antara positif dan negatif.

1.      SKALA THURSTONE
Skala Thurstone adalah skala yang disusun dengan memilih butir yang berbentuk skala interval. Setiap butir memiliki kunci skor dan jika diurut, kunci skor menghasilkan nilai yang berjarak sama. Skala Thurstone dibuat dalam bentuk sejumlah (40-50) pernyataan yang relevan dengan variable yang hendak diukur kemudian sejumlah ahli (20-40) orang menilai relevansi pernyataan itu dengan konten atau konstruk yang hendak diukur.
Adapun contoh skala penilaian model Thurstone adalah seperti gambar di bawah ini.
Nilai 1 pada skala di atas menyatakan sangat tidak relevan, sedangkan nilai 11 menyatakan sangat relevan.

                        http://widhiarso.staff.ugm.ac.id/files/3_-_semantik_diferensial.pdf
                        http://wakhinuddin.wordpress.com/2009/04/15/rating-scale/

1 komentar:

  1. materinya sama persis punya Wahyu Widhiarso fakultas Psikologi UGM

    BalasHapus